Memikirkan Kembali Rasa Hormat: Kasus Dax Shepard untuk Gadis yang Berdaya dan Asertif

12

Orang tua sering mendengar ratapan: “Di manakah rasa hormat?” ketika anak-anak tumbuh lebih blak-blakan. Namun Dax Shepard, aktor dan pembawa acara “Armchair Expert”, berpendapat bahwa bentuk-bentuk “tidak hormat” tertentu sebenarnya bisa menjadi persiapan berharga bagi remaja putri untuk menghadapi dunia yang penuh tantangan.

Pada episode 3 November, Shepard membahas tentang menerima masukan bahwa putrinya “tidak memiliki rasa hormat”. Daripada menganggap komentar tersebut hanya sebagai perbedaan generasi, Shepard mengubah konsep tersebut sepenuhnya. Dia berbagi anekdot tentang makan malam bersama putrinya di Nashville, di mana seorang teman mencatat sifat blak-blakan mereka. Alih-alih menegur mereka karena angkat bicara, Shepard melihat sebuah peluang.

“Itulah yang saya ingin mereka lakukan,” kata Shepard kepada co-host Monica Padman dan aktris Reese Witherspoon di acara itu. “Saat mereka berusia 19 tahun dan atasan mereka sedang brengsek, saya ingin mereka membalasnya. Saya ingin mereka bersikap tidak hormat. Saya ingin mereka selalu membela diri mereka sendiri.”

Perspektif ini menantang gagasan tradisional tentang rasa hormat pada masa kanak-kanak. Shepard tidak menganjurkan perilaku kasar, melainkan menganjurkan anak perempuan yang memahami nilai diri mereka dan memiliki kepercayaan diri untuk membela diri bila diperlukan. Pendekatan ini mewakili pergeseran generasi dalam filosofi pengasuhan anak.

Penulis, yang mengidentifikasi diri sebagai ibu dari dua anak perempuan, menggemakan sentimen ini. Tumbuh pada tahun 1980an ketika anak perempuan dikondisikan untuk bersikap sopan, dia menyambut baik evolusi ini. “Sekarang, saya menyambut baik perubahan generasi: Anak perempuan harus sering berbicara dan melakukan hal tersebut,” tulisnya, seraya menekankan bahwa baik Shepard maupun dirinya tidak mendukung tindakan kasar yang sembrono.

Penelitian terbaru mendukung pendekatan ini untuk membesarkan anak perempuan yang berdaya. Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Review of Economics and Statistics menemukan bahwa remaja putri yang membuat keputusan sendiri menunjukkan kegigihan dan harga diri yang lebih besar. Institut Kesehatan Nasional (National Institutes of Health) juga mengidentifikasi komunikasi, pengambilan keputusan, dan pembelaan diri sebagai faktor penentu keberhasilan generasi muda. Temuan ini menunjukkan bahwa mengajari anak perempuan untuk mengartikulasikan kebutuhan mereka dan menegaskan diri mereka sendiri dapat membangun ketahanan dan kepercayaan diri.

Tentu saja, pendekatan ini mengharuskan orang tua untuk memikirkan kembali apa arti sebenarnya dari perilaku “terhormat”. Ini tentang menyeimbangkan kebaikan dengan keaslian dan mengajar anak-anak untuk membela diri mereka sendiri tanpa mengorbankan nilai-nilai mereka. Penulis menawarkan nasihat praktis untuk orang tua:

  • Susun ulang “berbicara balik” sebagai kesempatan untuk memahami apakah seorang anak menegaskan nilai dirinya atau bersikap menantang.
  • Ajarkan advokasi diri sejak dini dengan mendorong anak untuk menanyakan apa yang diinginkannya.
  • Bedakan antara kekasaran publik yang memerlukan koreksi dan penolakan yang bijaksana dan patut dipertimbangkan.

Pendekatan Shepard mungkin terasa tidak konvensional di zaman yang didominasi oleh media sosial yang berisi anak-anak “sempurna”. Pendiriannya mengharuskan kita mengakui potensi penilaian sambil memprioritaskan pemberdayaan anak dalam jangka panjang. Seperti yang dicatat oleh penulis, reaksi orang tua terhadap anak yang membalasnya mungkin mengungkapkan lebih banyak harapan orang tua daripada perkembangan anak.

Percakapan yang dipicu oleh komentar Shepard mengajak para orang tua untuk mempertimbangkan kembali apakah definisi mereka tentang rasa hormat selaras dengan membesarkan remaja putri yang percaya diri dan cakap, siap menghadapi lanskap sosial yang kompleks. Bukti menunjukkan bahwa membiarkan anak perempuan mengembangkan suara mereka, meskipun hal tersebut bertentangan dengan otoritas, mungkin merupakan salah satu hadiah paling berharga yang dapat diberikan orang tua kepada mereka.