Terobosan Kanker Paru: Meningkatkan Kekebalan dengan Transfer Mitokondria

12

Kanker paru-paru masih menjadi penyebab utama kematian terkait kanker secara global, dengan kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC) yang merupakan penyebab sebagian besar kasus. Meskipun kemoterapi seringkali menjadi garis pertahanan pertama, efektivitasnya semakin dibatasi oleh efek samping toksik dan meningkatnya resistensi obat. Masalah utamanya adalah kemoterapi juga melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga mempersulit tubuh melawan kanker dalam jangka panjang. Tumor secara aktif menekan imunitas dengan membajak sumber energi sel imun, sehingga pasien mempunyai lebih sedikit pilihan.

Penelitian terbaru menawarkan solusi potensial: secara langsung meningkatkan energi sel kekebalan dengan mentransplantasikan mitokondria fungsional. Pendekatan ini, yang diterbitkan dalam Cancer Biology & Medicine oleh para ilmuwan di Universitas Tongji dan Universitas Nantong, dapat memulihkan kemampuan sistem kekebalan untuk melawan NSCLC sekaligus membuat tumor lebih rentan terhadap kemoterapi.

Cara Kerja Transfer Mitokondria

Para peneliti mengambil mitokondria fungsional dari sel jantung manusia yang sehat (kardiomiosit) – yang dikenal karena keluaran energinya yang tinggi – dan mentransplantasikannya ke model tumor NSCLC. Mitokondria saja tidak berpengaruh pada sel kanker, namun ketika dikombinasikan dengan obat kemoterapi cisplatin, mereka secara dramatis meningkatkan efektivitasnya. Pengobatan ini mengurangi jumlah cisplatin yang dibutuhkan untuk membunuh sel kanker hingga setengahnya, mengecilkan tumor lebih agresif pada tikus dan meningkatkan infiltrasi sel kekebalan.

Ini bukan hanya tentang kekerasan; transfer mitokondria secara mendasar mengubah metabolisme tumor. Hal ini membalikkan “efek Warburg” – dimana sel-sel kanker menyukai produksi energi yang tidak efisien – memaksa mereka untuk bergantung pada fosforilasi oksidatif yang efisien. Hal ini melemahkan tumor sekaligus memberi energi pada sel kekebalan, termasuk sel T dan sel pembunuh alami.

Membalikkan Penekanan Kekebalan Tubuh

Studi ini juga menunjukkan bahwa transfer mitokondria memulihkan aktivitas mitokondria dalam sel kekebalan, memungkinkan mereka berfungsi pada kapasitas penuh. Hal ini penting karena kemoterapi sering kali merusak sel-sel ini, sehingga pasien rentan kambuh. Yang terpenting, pengobatan tersebut tidak meningkatkan toksisitas, menjaga kesehatan organ dan berat badan.

“Dengan mengisi kembali sel-sel kekebalan tubuh dengan mitokondria yang berfungsi, kita tidak hanya meningkatkan energi mereka – namun memulihkan kemampuan mereka untuk melawan,” jelas Dr. Liuliu Yuan, peneliti utama. “Pada saat yang sama, sel-sel tumor menjadi lebih rentan terhadap kemoterapi. Ini seperti memperkuat sistem kekebalan tubuh sekaligus melucuti tumor.”

Implikasi terhadap Pengobatan Kanker di Masa Depan

Penelitian ini menyarankan paradigma terapi baru: mengintegrasikan transfer mitokondria dengan pengobatan kanker yang ada untuk mengatasi penekanan kekebalan dan resistensi metabolik. Meskipun uji klinis lebih lanjut diperlukan, pendekatan ini menjanjikan tidak hanya untuk kanker paru-paru, namun juga berpotensi untuk kanker lain di mana disfungsi kekebalan tubuh merupakan penghalang utama keberhasilannya. Kemampuan untuk memberi energi pada sistem kekebalan tubuh dan obat kemoterapi dapat membentuk kembali perawatan kanker, melampaui keterbatasan saat ini dan memasuki era baru pemulihan bioenergi.